Entri Populer

Minggu, 27 Februari 2011

Arti Hidup Yang Terlupakan

Diposting oleh Annisa el Husna di 01.29

Arti Hidup Yang Terlupakan

            Lahir kedunia, manusia harus melalui serangkaian fase kehidupan. Terlahir sebagai bayi yang mungil tanpa dosa, menjadi kanak-kanak dengan masa-masa bermainnya lalu tumbuh jadi remaja dan akhirnya dewasa. Itulah fase sederhana manusia yang terus berkembang menjadi manusia beradab dan modren mengikuti zaman yang juga terus bertambah usianya. Nah, dalam masa pertumbuhan manusia ini, serakangkaian planning, cita-cita dan ambisi pun lahir. Setiap anak yang terlahir kedunia telah dirancang hidupnya dan setidaknya direncakan masa depannya oleh orang tua. Orang tua berusaha memberikan yang terbaik buat putra-putrinya tuk menghadapi masa depan mereka nanti. Mulai pendidikan yang terencana, dan mengasah serta menyalurkan bakat sesuai dengan ketertarikan anak tersebut. Maka anak pun menjadi seseorang yang mampu bertanggung jawab pada diri sendiri dan sanggup meraih target dalam hidupnya kelak. Jadi setiap orang dewasa saat ini fokus dengan mimpi dan cita-citanya. Menginginkan karir yang baik, kehidupan yang sejahtera dan pastinya dengan materi yang melimpah.
            Semua itu sangat wajar dan telah menjadi bagian dari kehidupan itu sendiri, tapi ada sesuatu hal yang telah terlupakan, yaitu apakah kita sudah menemukan arti hidup kita yang sesungguhnya terlahir ke dunia ini? Jadi, apakah arti hidup kita itu adalah memiliki kehidupan yang sukses, kaya materi, relasi dan keluarga yang bahagia? Setiap hari menjalani rutinitas yang kita senangi? Sayangnya tidak. Penulis terus berpikir, banyak orang yang stress dan minder karena tidak selalu sukses dalam hidup. Bahkan banyak yang menempuh jalan pintas dengan mengakhiri hidup mereka saat dihadapkan pada meningkatnya tekanan di sekolah, pekerjaan ataupun karena persoalan keluarga dan kegagalan dalam hubungan cinta. Tidak semua orang punya pekerjaan bagus dan kehidupan sosial yang menyenangkan. Persaingan kerja dan banyaknya grup-grup sosialita terlahir membuat kita semakin bekerja keras mengejar level kehidupan yang terus berubah. Karena kalo tidak, kita akan ketinggalan dibelakang.
            Sesungguhnya, ada yang terlupa dalam hidup kita ini. Diantara segala tekanan dan persaingan hidup itu sebenernya masih ada Tuhan, Zat yang membuat kita terlahir kedunia ini. Allah SWT tak henti-hentinya memberikan Rahman dan Rahimnya pada hidup kita. Kita dilahirkan sebagai makhluk yang paling sempurna dengan berbagai kelebihan dan mencurahkan rezki sebanyaknya dimuka bumi ini. Makanya kita diperintahkan untuk bertebaran dimuka ini. Namun terkdang kita terlalu sibuk mengais rezeki tersebut sehingga lupa dengan apa sebenarnya tugas kita di dunia ini. Saat kita mengejar ilmu setinggi-tingginya atau saat kita sibuk mengerjakan projek-projek kita, kita seakan lupa dengan kewajiban kita kepada Tuhan.
            "Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku." (QS Adz-Dzariyat:56). Firman Allah tersebut menggariskan misi hidup manusia dengan tegas, yakni ibadah. Substansinya, seluruh gerak langkah, desah nafas, dan aliran darah manusia tidak boleh keluar dari kerangka pengabdian (ibadah) kepada Allah SWT. Dengan demikian, ibadah seharusnya menjadi aktivitas keseharian kita sebagai makhluk-Nya selama dua puluh empat jam.
            Nah, selain muamalat, hubungan manusia dengan manusia, dan segala sesuatu ukuran kesuksesan hidup itu ternyata masih ada kesuksesan hidup yang lebih bermakna yaitu sukses dalam ibadah kita kepada Allah SWT. Jangan hanya sibuk mengejar duniawi, tapi ibadah lah yang terpenting. Karena jika kita fokus dengan ibadah, mengingat Allah dan selalu syukur, maka tidak akan ada stress, minder serta rasa sakit hati. Karena hidup kita itu sangat sederhana.
            Singkatnya, nafsu untuk memenuhi ukuran keduniawian terkadang membuat manusia lupa dengan arti hidupnya yang sebenarnya, yaitu ibadah dengan penuh keikhlasan. Oleh karena itu, mari kita bersama menegakkan ibadah tanpa merasa sebagai kewajiban belaka, tapi merupakan misi dan arti dari hidup ini sesungguhnya. "Katakanlah; Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengampuni lagi Maha Penyayang".(QS. Az-Zumar:53).

0 komentar:

 

Kumpulan Karya Tulis Annisa Nazar Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template and web hosting Graphic from Enakei